Pengemasan Jadi Kunci Kekuatan Daya Saing Produk Indonesia

11-12-2019 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty. Foto : Kresno/mr

 

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty mendorong agar pengusaha-pengusaha di Indonesia untuk lebih memperhatikan model pengemasan (packaging) barang mereka. Sebab hal tersebut sangat berpengaruh kepada nilai jual dan daya saing pasar barang-barang Indonesia dengan barang dari negara lain. Menurutnya juga peran Badan Standardisasi Nasional (BSN) penting dalam menekankan kebijakan packaging.

 

Hal tersebut ia ungkapkan kepada akademisi dan praktisi dalam rangka pembahasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, di ruang rapat Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019). Evita sesungguhnya menilai bahwa kualitas produk yang dihasilkan pelaku usaha Indonesia tidak kalah dengan produk dari luar negeri.

 

“Tapi kita kalah dengan Thailand, kalah dengan Jepang, itu hanya karena packaging produk kita. Packaging mereka itu begitu bagus. Konsumen itu suka tidak suka ketika pertama kali tidak melihat rasa dulu. Mereka melihat bentuknya. Masalah kita ini ada di packaging yang lemah. Saya tidak tahu ini involvement BSN ini sejauh mana,” jelas Evita.

 

Selain packaging yang baik, menurut Evita dalam rangka meningkatkan mutu produk Indonesia, standardisasi produk juga merupakan hal penting bagi legitimasi suatu produk. Politisi PDI-Perjuangan ini menjelaskan apabila selama ini tingginya biaya standardisasi produk utamanya disebabkan oleh minimnya laboratorium, maka Pemerintah harus memfasilitasi hal tersebut.

 

“Sehingga orang yang ingin melakukan standardisasi ini tidak perlu mengeluarkan biaya begitu banyaknya. Biaya sertifikasinya saja sudah cukup mahal yang tadi dikatakan umkm-umkm tidak akan mampu. Ini kan mungkin aspeknya kan yang mahal itu selalu laboratorium. Bikin aja laboratoium nasional yang bisa digunakan banyak orang,” jelas politisi dapil Jateng III tersebut. (er/sf)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...